Arsitektur Komputer dan Stuktur Kognisi Manusia #SIP

A. Pengertian

Menurut Setyawan dan Riadi (2013) arsitektur komputer lebih cenderung pada kajian atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programer. Contohnya, set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O.

Sedangkan menurut Poespowardojo (dalam Nurdiaman, 2007) struktur kognitif yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.

B. Kaitan antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer

Struktur kognisi manusia memiliki cara kerja yang sama dengan arsitektur komputer. Struktur kognisi manusia melakukan proses input (memasukan informasi), storage (pemrosesan informasi), dan output (pengeluaran informasi).

Arsitektur komputer tentunya tidak mungkin ada begitu saja. Terdapat peran kognisi manusia untuk membuat arsitektur sebuah komputer. Kognisi manusia berfikir, memproses, dan menganalisa dalam membuat arsitektur komputer. Manusia pasti memiliki tujuan ketika membuat arsitektur komputer. Tujuannya sudah pasti untuk mempermudah pekerjaan manusia. Sehingga ada keterkaitan manusia membuat arsitektur komputer adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia itu sendiri.

C. Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer dibandingkan Struktur Kognisi Manusia

Kelebihan Arsitektur Komputer

Menurut Maharsi dan Arsono (dalam Wahyono dan Pujiatmoko, 2008) komputer memiliki kecepatan proses yang sangat tinggi, memiliki ketepatan melaksanakan instruksi, mampu melaksanakan operasi logika dengan baik, serta memiliki kestabilan dalam pemrosesan data, dimana hal itu tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.

Kelemahan Arsitektur Komputer

Robert L. Solso, Otto H. Maclin, dan M. Kimberly Maclin (2007) menyatakan bahwa walaupun komputer memiliki banyak kelebihan, namun komputer juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kognitif manusia, yaitu:

  • Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia
  • Komputer tidak dapat melakukan generalisasi
  • Komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks
  • Komputer tidak mampu membuat kesimpulan
  • Manusia lebih unggul dalam mengenali wajah, dan lain-lain


Referensi:

Setyawan, A. & Riadi, I. (2013) Aplikasi Multimedia Pembelajaran tentang Memori Menggunakan Adobe Flash. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. 1 (1), 181-190

Nurdiaman, A. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan : Kecakapan Berbangsa dan Bernegara. Bandung: Pribumi Mekar.

https://psyche2nest.wordpress.com/2013/10/12/arsitektur-komputer-dan-struktur-kognitif-manusia/

Wahyono, T. & Pujiatmoko, L. (2008). Pengembangan  Aplikasi Akuntansi Berbasis Microsoft Visual Basic.NET. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Solso, R., Maclin, O. H., & Maclin, M.K. (2007). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar