Psikologi Manajemen : Review Film Motivasi (Laskar Pelangi)

Pendahuluan

Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada di dalam diri individu yang mengarahkan individu untuk mencapai tujuan yang dimilikinya. Setiap orang pasti memiliki motivasi di dalam dirinya, disini kami akan membahas definisi motivasi menurut tokoh dan teori motivasi yang terdapat pada anak-anak di film laskar pelangi.

Review Film

Diangkat dari kisah nyata dan menceritakan kisah masa kecil anak-anak kampung dari suatu komunitas Melayu yang sangat miskin di Belitung. Anak orang-orang ‘kecil’ yang mencoba memperbaiki masa depan mereka dengan semangat yang besar. 

SD Muhammadiyah tertua di daerah Belitung tampak begitu rapuh dan menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah) tempat sekolah anak anak orang kaya didaerah Belitung di era itu . Mereka tersudut dalam ironi yang sangat besar karena kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang mengeksploitasi tanah ulayat mereka.

Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala sekolah yang sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin, berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu, terselamatkan berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah nya tak pernah mendapatkan rapor.


Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan para donatur di komunitas marjinal itu begitu miskin: gedung sekolah bobrok, ruang kelas beralas tanah, beratap bolong-bolong, berbangku seadanya, jika malam hari dipakai untuk menyimpan ternak, bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras, sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan.

Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) telah berhasil mengambil hati sebelas anak-anak kecil miskin itu.

Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati kesebelas anak-anak tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Mereka mengajari kesebelas muridnya agar tegar, tekun, tak mudah menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak Harfan dan Bu Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai para Laskar Pelangi.

Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN.

Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga, sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia.

Belitong kembali dilanda ironi yang besar karena seorang anak jenius harus keluar sekolah karena alasan biaya dan nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya raya dengan mengekploitasi tanah leluhurnya.

Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup karena sama sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri, tapi semangat, integritas, keluhuran budi, dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap hidup dalam hati para laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di University de Paris, Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di Inggris. 

Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu Mus dan Pak Harfan. Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau mereka sendiri di ujung paling Selatan Sumatera sana.

Definisi Motivasi

1. Menurut Walgito (dalam Basuki, 2008) motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organism yang medorong perilaku kearah tujuan yang terdiri dari 3 aspek yaitu:
  • Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organism yang timbul karena jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental.
  • Perilaku yang timbul dan terarah karena kedaan tersebut
  • Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut

2. Menurut Plotnik (dalam Basuki, 2008) motivasi mengacu pada berbagai factor fisiologis dan psikologis yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu, orang yang termotivasi menunjukan 3 ciri:
  • Terdorong melakukan suatu kegiatan
  • Langsung mengarahkan energi untuk mencapai suatu tujuan
  • Mempunyai intensitas perasaan-perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan itu

Teori Motivasi

1. Frederick Herzberg (Teori Dua Faktor)

Frederick Herzberg mengembangkan teori isi yang dikenal sebagai teori motivasi dua faktor. Kedua faktor tersebut yaitu motivator dan hygiene. Faktor motivator adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku dalam kehidupan seseorang.


2. David Mc. Clelland (Teori Motivasi Prestasi) 

Teori Motivasi Prestasi adalah teori motivasi yang secara dekat berhubungan dengan konsep pembelajaran. Teori ini menitik beratkan pada tiga kebutuhan:
  • Kebutuhan untuk mencapai hasil (needs for achievemen) merupakan dorongan untuk berhasiI mencapai tujuan.
  • Kebutuhan akan kekuasaan (need for power) merupakan kebutuhan untuk membuat pihak lain berperilaku sesuai dengan kehendaknya.
  • Kebutuhan untuk aplikasi (needs for affiliatio) merupakan keinginan akan hubungan persahabatan antar pribadi.
Analisis Film Sesuai Teori

1. Teori Dua Faktor

Faktor motivator adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, contohnya anak laskar pelangi memiliki keinginan yang kuat untuk memenangkan karnaval dan lomba cerdas cermat antar sekolah yang akhirnya bisa mereka menangkan sedangkan faktor hygiene atau faktor yang sifatnya ekstrinsik contohnya seperti yang dilakukan oleh bu Muslimah dan pak Harfan mereka terus berusaha membesarkan hati kesebelas anak laskar pelangi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini.

2. Teori Motivasi Prestasi

Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa manusia pada hakekatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain. seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain.

Daftar Pustaka
  • Mendari, S, A. (2010). Aplikasi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa.STIE Musi Palembang. Ejournal Psikologi. 1, 84-85
  • Basuki, H. (2008). Psikologi Umum. Depok: Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar